
Restu Aulad Al Fattah, Mahasiswa S2 Ilmu Tasawuf Terpilih Menjadi Penulis Paper Terbaik pada Konferensi Internasional
Banjarmasin – Sebanyak 93 paper berhasil dipresentasikan oleh para akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi dalam konferensi internasional kolaboratif The Fifth Annual Postgraduates Conference on Moslem Society (APCoMs) dan The 6th International Colloquium on Interdisciplinary Islamic Studies (ICIIS) yang diselenggarakan oleh Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin dan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara yang berlangsung dari Selasa hingga Kamis, 19-21 September 2023 di Banjarmasin, ini mengusung tema ‘Religion, Education, Science and Technology towards a More Inclusive and Sustainable Future’.
Prof. Zulkifli, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa panitia menerima ratusan pendaftaran paper dari dosen-dosen perguruan tinggi. Namun, hanya 93 paper yang lolos seleksi ketat dari dewan reviewer untuk dipresentasikan dalam konferensi ini.
Selama tiga hari, presentasi hasil riset disampaikan secara maraton. Puluhan paper ini kemudian direkomendasikan untuk dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding terindeks, setelah melalui penyempurnaan berdasarkan masukan dari para ahli.
Dalam kesempatan ini, tiga paper terbaik ditetapkan oleh reviewer ahli. Paper terbaik pertama berjudul ‘Language Concept in Communication of Learning Islamic Studies at Sea Tribe, Lingga Island’ ditulis oleh Diana Rozelin, Ahmad Syukri, Pirhat Abbas, dan Muhaimin dari UIN Sultan Thaha Saifudin Jambi. Paper terbaik kedua adalah ‘Iraq and the Tradition of Qur’anic Linguistic Interpretation: The Study of Fadil Salih al-Samarra’i’ oleh Mukhamad Saifunnuha, Kusmana, dan Yusuf Rahman dari UIN Jakarta. Sementara itu, paper terbaik ketiga diraih oleh ‘Abderraouf Ben Halima’s Mystical Healing (Study in Psychotherapy and Tasawuf)’ yang ditulis oleh Restu Aulad Al Fattah dari UIN Antasari Banjarmasin.
“Paper-paper terpilih ini akan direkomendasikan untuk menjadi artikel yang siap dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional terakreditasi, seperti yang terindeks SCOPUS,” ujar Prof. Zulkifli.